Wednesday, May 7, 2008

Gus Dur Anggap Fatwa Aliran Sesat MUI Gendeng

Sabtu, 26 Januari 2008 - 13:04 wib
Amir Tejo - Okezone

SURABAYA - Gus Dur menganggap fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang aliran yang dianggap sesat sebagai pikiran-pikiran orang gendeng yang suka menyendiri.
"Model sesat-sesatan Majelis Ulama Indonesia. Opo iku? Gendeng," kata Gus Dur dengan sinis saat memberikan sambutan di Musyawarah Luar Biasa DPW PKB Jawa Timur, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Sabtu (26/1/2008).

Menurut Gus Dur, dalam tubuh MUI sebenarnya ada orang NU yang sekaligus menjadi Rois Am-nya NU. Dan karena dia orang NU, seharusnya sudah terbiasa dengan perbedaan. Ini karena dalam sejarahnya, NU terbiasa dengan modernitas yang menerima sumbangan-sumbangan pemikiran-pemikiran dari luar.

Gus Dur kemudian menceritakan ulama yang bernama Imam Al Kholil Ibn Achmad Al Farozi. Meski ulama ini hidup di Arab pada abad kedua Hijriyah, namun oleh Gus Dur diklaim sebagai ulama NU karena pemikirannya dijadikan rujukan oleh NU.

Menurut Gus Dur, Imam Al Kholil Ibn Achmad Al Farozi dia adalah ensiklopedis Islam pertama yang mengajar di Masjid Basra pada abad kedua Hijriah. Dalam kitab yang dia karang, Imam Al Kholil Ibn Achmad Al Farozi sudah menggunakan kategorsiasi filsafat Yunani.

"Dengan kata lain, kiai-kiainya NU itu-meski dia hidup di Arab, sebenarnya terbiasa dengan modernitas," tegasnya. (jri)

Sumber: news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/01/26/1/78314